Lakukan Saja


Kapasitas seseorang dibangun atas dasar ketekunan dan disiplin yang baik. Beberapa tokoh negeri ini seperti Pak Habibie dan Pak Yohanes Surya misalnya. Mereka sepakat bahwa kemampuan seseorang terbentuk dari disiplin yang baik.

Jika hanya keinginan sesaat, mood saja yang dijadikan alasan beramal, maka kita takkan pernah bisa memfokuskan hasil yang ingin kita upayakan. Belum selesai rencana yang A, sudah berhenti sebelum dilakukan, alasannya ‘masih perlu belajar lagi’, padahal mencoba melakukan adalah bagian dari pembelajaran. Tak apalah kita gagal saat ini, asalkan gagal itu bisa diketahui dengan waktu yang singkat, hingga kita masih memiliki sisa waktu yang cukup luang untuk memperbaiki dan menyempurnakannya.

Jika para penulis buku bertindak hanya karena ‘mood’ saja, maka tak ada buku yang bisa diterbitkan lalu ilmu itu tersebar karenanya.

Jika pemuda flamboyan yang membenci pertempuran dan lebih suka bermain dengan hobi-hobinya tak memaksa diri untuk mempersiapkan jiwa dan raganya untuk berjuang, maka takkan ada Salahudin Al-Ayubi  yang menyebarkan Islam di jantung Yerussalem.

Jalan pemaksaan diri dalam maknanya yang positif. Sunnah kehidupan menegaskan adanya pintu keharusan dan pemaksaan. Bagi mereka yang secara sadar memilihnya, ada lompatan yang mengantar mereka pada mutu diri yang lebih tinggi. Berbuka terasa nikmat karena kita berpuasa. Yang manis terasa lebih menggigit karena kepahitan telah kita telan. ”Mawar merekah indah”, kata Jalaluddin Ar Rumi, ”Karena awan-awan merelakan diri jatuh ke bumi.”

Salim A Fillah

Leave a comment